Senin, 08 Agustus 2011

Sikap Umar Bin Khattab Ketika Sang Istri Marah


Seorang laki-laki berjalan tergesa-gesa menuju kediaman khalifah Umar bin Khatab. Ia ingin mengadu pada khalifah; tak tahan dengan kecerewetan istrinya. Begitu sampai di depan rumah khalifah, laki-laki itu tertegun. Dari dalam rumah terdengar istri Umar sedang ngomel, marah-marah. Cerewetnya melebihi istri yang akan diadukannya pada Umar. Tapi, tak sepatah katapun terdengar keluhan dari mulut khalifah.
Umar diam saja, mendengarkan istrinya yang sedang gundah. Akhirnya lelaki itu mengurungkan niatnya, batal melaporkan istrinya pada Umar. Apa yang membuat seorang Umar bin Khatab yang disegani kawan maupun lawan, berdiam diri saat istrinya ngomel? Mengapa ia hanya mendengarkan, padahal di luar sana, ia selalu tegas pada siapapun? Umar berdiam diri karena ingat 5 hal. Istrinya berperan sebagai BP4. Apakah BP4 tersebut?
1.   Benteng Penjaga Api Neraka
Kelemahan laki-laki ada di mata. Jika ia tak bisa menundukkan pandangannya, niscaya panah-panah setan berlesatan dari matanya, membidik tubuh-tubuh elok di sekitarnya. Panah yang tertancap membuat darah mendesir, bergolak, membangkitkan raksasa dalam dirinya. Sang raksasa dapat melakukan apapun demi terpuasnya satu hal; syahwat.
Adalah sang istri yang selalu berada di sisi, menjadi ladang bagi laki-laki untuk menyemai benih, menuai buah di kemudian hari. Adalah istri tempat ia mengalirkan berjuta gelora. Biar lepas dan bukan azab yang kelak diterimanya. Ia malah mendapatkan dua kenikmatan; dunia dan akhirat. Maka, ketika Umar terpikat pada liukan penari yang datang dari kobaran api, ia akan ingat pada istri, pada penyelamat yang melindunginya dari liukan indah namun membakar. Bukankah sang istri dapat menari, bernyanyi dengan liukan yang sama, lebih indah malah. Membawanya ke langit biru. Melambungkan raga hingga langit ketujuh. Lebih dari itu, istri yang shalihah selalu menjadi penyemangatnya dalam mencari nafkah.
2.   Pemelihara Rumah
Pagi hingga sore suami bekerja. Berpeluh. Terkadang sampai mejelang malam. Mengumpulkan harta. Setiap hari selalu begitu. Ia pengumpul dan terkadang tak begitu peduli dengan apa yang dikumpulkannya. Mendapatkan uang, beli ini beli itu. Untunglah ada istri yang selalu menjaga,
memelihara. Agar harta diperoleh dengan keringat, air mata, bahkan darah tak menguap sia-sia. Ada istri yang siap menjadi pemelihara selama 24 jam, tanpa bayaran.
Jika suami menggaji seseorang untuk menjaga hartanya 24 jam, dengan penuh cinta, kasih sayang, dan rasa memiliki yang tinggi, siapa yang sudi? Berapa pula ia mau dibayar. Niscaya sulit menemukan pemelihara rumah yang lebih telaten daripada istrinya. Umar ingat betul akan hal itu. Maka tak ada salahnya ia mendengarkan omelan istri, karena (mungkin) ia lelah menjaga harta-harta sang suami yang semakin hari semakin membebani.
3.   Penjaga Penampilan
Umumnya laki-laki tak bisa menjaga penampilan. Kulit legam tapi berpakaian warna gelap. Tubuh tambun malah suka baju bermotif besar. Atasan dan bawahan sering tak sepadan. Untunglah suami punya penata busana yang setiap pagi menyiapkan pakaiannya, memilihkan apa yang pantas untuknya, menjahitkan sendiri di waktu luang, menisik bila ada yang sobek. Suami yang tampil menawan adalah wujud ketelatenan istri. Tak mengapa mendengarnya berkeluh kesah atas kecakapannya itu.
4.   Pengasuh Anak-anak
Suami menyemai benih di ladang istri. Benih tumbuh, mekar. Sembilan bulan istri bersusah payah merawat benih hingga lahir tunas yang menggembirakan. Tak berhenti sampai di situ. Istri juga merawat tunas agar tumbuh besar, kokoh dan kuat. Jika ada yang salah dengan pertumbuhan sang tunas, pastilah istri yang disalahkan. Bila tunas membanggakan, lebih dulu suami maju ke depan, mengaku “akulah yang membuatnya begitu”. Baik buruknya sang tunas beberapa tahun ke depan tak lepas dari sentuhan tangannya. Umar paham benar akan hal itu.
5.   Penyedia Hidangan
Pulang kerja, suami memikul lelah di badan. Energi terkuras, beraktivitas seharian. Ia butuh asupan untuk mengembalikan energi. Di meja makan suami cuma tahu ada hidangan; ayam panggang kecap, sayur asam, sambal terasi dan lalapan. Tak terpikir olehnya harga ayam melambung; tadi pagi istrinya sempat berdebat, menawar, harga melebihi anggaran. Tak perlu suami memotong sayuran, mengulek bumbu, dan memilah-milah cabai dan bawang. Tak pusing ia memikirkan berapa takaran bumbu agar rasa pas di lidah. Yang suami tahu hanya makan. Itupun terkadang dengan jumlah berlebihan; menyisakan sedikit saja untuk istri; si juru masak. Tanpa perhitungan istri selalu menjadi koki terbaik untuk suami. Mencatat dalam memori makanan apa yang disuka dan dibenci suami.
Dengan mengingat lima peran ini, Umar kerap diam setiap istrinya ngomel. Mungkin dia capek, mungkin dia jenuh dengan segala beban rumah tangga di pundaknya. Istri telah berusaha membentenginya dari api neraka, memelihara hartanya, menjaga penampilannya, mengasuh anak-anak, menyediakan hidangan untuknya.
Untuk segala kemurahan hati sang istri, tak mengapa ia mendengarkan keluh kesah buah lelah. Umar hanya mengingat kebaikan-kebaikan istri untuk menutupi segala cela dan kekurangannya. Bila istri sudah puas menumpahkan kata-katanya, barulah ia menasehati, dengan cara yang baik, dengan bercanda. Hingga terhindar pertumpahan ludah dan caci maki tak terpuji. Akankah suami-suami masa kini dapat mencontoh perilaku Umar ini. Ia tak hanya berhasil memimpin negara tapi juga menjadi imam idaman bagi keluarganya.

Pria dari Mars, Wanita dari Venus, belajar memahami hubungan Pria dan wanita



Relationship
Tanpa kesadaran bahwa kita memang berbeda , pria dan wanita akan selalu berselisih.Kita lazimnya menjadi marah atau kecewa dengan lawan jenis kita, karena kita melupakan kebenaran yang penting ini. Kita berharap lawan jenis lebih mirip diri kita sendiri. Kita mengharapkan mereka untuk "menginginkan apa yang kita inginkan", dan "merasa sebagaimana kita merasa".

Secara keliru kita menganggap bahwa apabila pasangan kita mencintai kita,mereka akan bereaksi dan bertingkah laku dengan cara2 tertentu, seperti halnya reaksi dan tingkah laku kita bila kita mencintai seseorang.

Kaum pria secara keliru mengharapkan kaum wanita untuk berpikir,berkomunikasi, dan bereaksi seperti pria ; kaum wanita pun secara keliru mengharapkan kaum pria untuk merasa, berkomunikasi, dan menanggapi seperti wanita. Kita lupa bahwa pria dan wanita sewajarnya berbeda. Sebagai akibatnya hubungan2 kita penuh dengan gesekan dan pertikaian2 yang tidak perlu.

PEMBERES MASALAH DAN PANITIA PERBAIKAN RUMAH
Keluhan yang paling sering diungkapkan wanita mengenai pria ialah bahwa pria tidak mendengarkan. Biasanya pria sama sekali mengabaikan wanita ketika ia sedang berbicara, atau pria itu mendengarkan beberapa waktu,menilai apa yang merisaukan hati wanita, kemudian dengan bangga menawarkan pemecahan untuk membuat si wanita merasa lebih baik. Tapi pria jadi bingung manakala wanita tidak menghargai uluran cintanya. Sang wanita membutuhkan empati, tapi pria berpendapat bahwa wanita menghendaki pemecahan.

Keluhan yang sering diungkapkan pria mengenai wnaita adalah bahwa wanita senantiasa mencoba mengubah pria. Apabila seorang wanita mencintai seorang pria, sang wanita merasa bertanggung jawab untuk membantu pria itu dalam pertumbuhannya, dan mencoba menolong si pria melakukan segala sesuatunya.
Meski sang pria menolak bantuan sang wanita, si wanita bertahan terus, menanti peluang untuk membantu sang pria atau mengatakan apa yang harus dilakukannya. Sang wanita menganggap dirinya mengasuh sang pria, sementara sang pria merasa dirinya dikuasai. Sebaliknya sang pria mendambakan penerimaan oleh si wanita.

KEHIDUPAN DI MARS
Orang2 mars menghargai kekuasaan, ketrampilan, efisiensi dan prestasi. Mereka senantiasa melakukan ini dan itu untuk membuktikan diri dan mengembangkan kemampuan serta keterampilan mereka. Harga diri dirumuskan melalui kemampuan mereka mencapai hasil2. Mereka mengalami kepuasan terutama melalui sukses dan prestasi. Mereka lebih berminat pada "benda2" dan "hal2", bukannya pada manusia dan perasaan2.

Supaya merasa puas dengan dirinya sendiri, ia harus mencapai sasaran2 itu sendiri. Orang lain tak dapat membantunya mencapai sasaran2 itu. Penduduk Mars bangga bisa melakukan berbagai hal sendirian. Otoritas merupakan simbol efisiensi, kekuatan dan keahlian.
Menawarkan nasihat yang tidak diinginkan kepada pria sama dengan menganggap ia tidak tahu apa yang mesti dilakukan atau bahwa ia tidak dapat melakukannya sendiri. Karena ingin menangani kesulitan2nya sendirian, penduduk Mars jarang membicarakan masalah2nya, kecuali ia membutuhkan nasihat ahli.
Namun ,apabila ia betul2 membutuhkan bantuan, berarti ia cukup bijaksana untuk mendapatkannya. Ia akan mencari seseorang yang dihormatinya, kemudian membicarakan persoalannya. Berbicara suatu masalah di Mars berarti meminta nasihat. Penduduk Mars lain merasa dihormati dengan peluang ini.Secara otomatis ia menyiapkan diri, mendengarkan sesaat dan kemudian menawarkan sejumlah nasihat.

Karena kebiasaan Mars inilah pria secara naluriah menawarkan pemecahan apabila wanita membicarakan kesulitan2nya. Pria tidak mempunyai bayangan bahwa hanya dengan mendengarkan secara empati dan penuh minat, ia dapat memberikan dukungan. Pria tidak tahu bahwa di Venus, berbicara mengenai kesulitan2 bukanlah undangan untuk menawarkan pemecahan.

KEHIDUPAN DI VENUS
Penduduk Venus mempunyai nilai berbeda. Mereka menghargai cinta,komunikasi, dan hubungan. Mereka menghabiskan banyak waktu untuk memberi dukungan, menolong dan saling melayani. Makna diri mereka ditentukan melalui perasaan dan mutu hubungan2 mereka. Mereka mengalami kepuasan karena berbagi dan berhubungan.

Komunikasi merupakan kebutuhan utama. Berbagi perasaan pribadi jauh lebih penting daripada mencapai sasaran2 dan keberhasilan. Berbicara dan berhubungan satu dengan yang lain merupakan sumber rasa puas yang luar biasa. Kaum wanita lebih berorientasi pada hubungan, bukan pada sasaran; mereka lebih menaruh perhatian pada pengungkapan kebaikan, cinta dan perhatian.

Orang2 Venus sangat intuitif. Mereka telah mengembangkan kemampuan itu karena berabad-abad mengantisipasi kebutuhan orang lain. Mereka membanggakan diri karena memperhatikan kebutuhan dan perasaan2 orang lain. Tanda cinta yang besar ialah menawarkan bantuan dan pertolongan kepada penduduk Venus lain tanpa diminta.

Karena membuktikan keahlian tidak terlampau penting bagi seorang Venus,menawarkan pertolongan tidak dianggap ofensif, dan membutuhkan bantuan bukanlah tanda kelemahan. Namun pria boleh jadi merasa sakit hati bila seorang wanita menawarkan nasihat, sebab pria itu merasa si wanita tidak mempercayai kemampuannya untuk melakukannya sendiri.

Di Venus, memberi nasihat2 dan saran2 merupakan tanda kasih sayang. Naluri mereka ialah ingin memperbaiki segala sesuatu. Apabila mereka menaruh perhatian kepada seseorang, dengan leluasa mereka menunjukkan apa yang dapat diperbaiki dan menyarankan bagaimana melakukannya. Menawarkan nasihat dan kritik membangun merupakan tanda cinta kasih.

Apabila seorang wanita mencoba memperbaiki seorang pria, si pria merasa wanita berusaha membetulkannya. Pria mengartikan pesan itu bahwa ia rusak. sang wanita tidak menyadari bahwa usaha2nya yang penuh kasih sayang untuk membantu pria dapat merendahkan harga diri pria itu. Sang wanita secara keliru berpikir bahwa ia sekadar membantu pria itu untuk tumbuh.